Monday, August 14, 2006

taxi drivers

i've had flying colours experience with taxi drivers lately.

taxi 1, malay
situation: visit che nani & ammar

taxi driver: saya selalu pesan sama anak2 saya jangan lawan balik kalo ada org kacau. biarkan saja org buat kita. jangan kita buat org. saya cukup risau dengan budak2 sekolah zaman sekarang ni. takut saya kalau anak2 saya nanti org tunggu tepi jalan, kena buli, kena belasah. takut saya.... mintak dijauhkan la.

myself: tula.. budak sekarang budak dulu lain...

moral of the story: jaga anak kita baik2


*****
taxi 2, indian
situation: back from visiting che nani & ammar
taxi driver: saya sudah biasa bawak laju la kakak. lagi satu ini meter pun sudah biasa kakak. itu hari saya bawak isteri saya pegi shopping saya pigi tekan ini meter sampai bini saya cakap "sama bini pun mau pasang meter ka?" ayo.. susahlah kakak. saya sudah biasa, org naik teksi, saya tekan ini meter
myself: hahaha.. apa macam la u.. isteri pun u mau charge
moral of the story: practice make perfect
*****
taxi 3, malay, talking london
situation: visit ma
taxi driver: u working in klcc? i built klcc. but until now i'm not in klcc. u work for oil & gas company? i have an offer working in refinery plant. i built the refinery plant in melaka. u know this guy? (showed me a business card... macamlah aku kenal serata org dalam donia ni kan..) i still dont know if i want to work with him
myself: i want to go to the main building ya?
taxi driver: i dont know where's the main building
myself: ok. it's further up. here's the neuro dept. where the mental illnesses people are here.. heheh
taxi driver: yes. i was here before.
myself (dalam hati): ya Allah ya tuhanku, selamatkanlah hambaMu ini.......
moral of the story: berhati2 ketika memilih taxi
*****
taxi 4, malay
situation: balik visit ma
taxi driver: (all the way to klcc, silent saja... tenang rasa) nak turun di mana ya?
myself: di menara 2
taxi driver: di sana ya? (sambil menunjuk ke arah menara 2 menggunakan ibu jarinya)
myself: ya. terima kasih
moral of the story: budi bahasa budaya kita
*****
taxi 5, chinese
situation: visit ma
myself: uncle mau ikut jalan mana?
taxi driver: jalan tun razak
- silent. but along the way but i had to listen to an interview between these 2 ladies in mandarin. *sigh* -
moral of the story: learn other languanges.
*****
taxi 6, malay, indonesian
situation: back from visiting ma
taxi driver: kerja di sini ka?
myself: tak. lawat mak mertua
taxi driver: alah.. kalau setakat sakit lutut, kurang air di lutut tu tak payahlah bawa ke hospital. ubati sajalah di rumah. (then baru dia nak tanya:) sakit apa ibunya?
myself: tak pasti lagi. tapi katanya cancer
taxi driver: subhanallah.. itulah. jangan salahkan org lain. salahkan kerajaan. air yg kita minum tu bukannya bersih. saya ke ulu yam kalau mau mengambil air. tapi sekarang sudah ramai org. yada yada yada.. org kita ya bukannya tak ada kerja. tapi malas. saya ni, buat 2 kerja. saya bawa bas rapid kl dan saya bawa teksi. janji ada keringat. jalanla kerjanya. yada yada yada... manusia ni tak pernah cukup. macam di kampung saya ya, ada 1 emas tanah, mau 2 emas. ada 2 emas mau 3 emas. tidak pernah cukup. tunggulah nanti dia di liang lahad barulah cukup dirinya mungkin. pakcik saya seorang ya alim, kuat agama ya. dia kalau anak2nya tidak sembahyang dia hanya kata "mau mati atau mau hidup". cakapnya tidak banyak. tapi ya.. buat insaf. maaf ya. saya ini joyah sedikit. gurau2 tak apa ya..
myself: tak apa. terima kasih banyak2
moral of the story: i-n-s-a-f
those are the times i spent with taxi drivers within these 2 months. beautiful characters within human beings... indah sungguh ciptaan Ya Maha Esa..

2 comments:

Anonymous said...

kelakar nak mati..mmg bermcm jenis manusia buat aku rasa nak jadi driver taxi. kuang3x..

anne rafei said...

mas: hehehe.. macam2 kan? nanti kalo ko dah jadik drebar teksi jangan lupa bawak aku keliling kota :O